Minggu, 31 Agustus 2014

Pomade

Apasih POMADE?
Pomade adalah produk hair styling (minyak rambut) yang nge-tren tahun 1900-an. Pomade berbahan dasar minyak kelapa, lanolin, wax dan parfum atau fragrance (wikipedia; edited)


Semenjak Elvis dan berakhirnya era 50-an, satu-satunya skena yg loyal mempertahankan pomade sebagai identitas mereka adalah skena rockabilly dan kustom-kulture. Ditengah gempuran flower-generation/hippies (60-70 an), masivnya era glam-rock 80-an serta alternative rock 90-an, mereka (skena rockabilly/kustom-kulture) tetap loyal dengan pomade.
Itu alasan yang cukup vital kenapa pabrik-pabrik pomade di USA tidak bangkrut. Sejak dulu, mereka para greasers dan hot-rodders menjadikan pomade dan slick-look sebagai identitas yg sangat mereka banggakan. Di era 80-an perlahan culture rockabilly/kustom-kulture memasuki ranah punkrock, mulailah beberapa punkrockers memakai pomade dan berambut klimis.
Lalu diawal 2000-an, di California mulai dibuka beberapa tattoo shop dengan konsep barber shop yg merupakan perpaduan dari kultur rockabilly, kustom-kulture dan punkrock. Rupanya, konsep baru (barber and tattoo shop) ini menjadi fenomena hingga akhirnya menjamur di negara-negara lain seperti Eropa, Jepang dan terakhir Asia. Dari sana muncullah akhirnya trend baru dimana semua orang mulai menganggap pomade, barber shop dan getleman's look adalah the 'new cool'.
Problemnya adalah, ketika pomade menjadi trend seperti saat ini, orang-orang, termasuk beberapa produsen pomade lokal tidak menghargai 'proses' kenapa pomade bisa sepopuler sekarang. Mereka tahunya cuma "oh, ini trend baru untuk terlihat keren". Dangkal sekali. Dengan attitude seperti itu, ketika trend ini berakhir, mereka akan ganti gaya dengan mudahnya. Tipikal sekali.
Dengan adanya indikasi popstars mainstream yg mulai diendorse pomade lokal, dua tahun dari sekarang, anak-anak muda mungkin akan berpikir pomade dipopulerkan oleh band-band Melayu kacangan. Dimana loyalitasnya? Dimana penghargaan untuk perjuangan skena rockabilly/kustom-kulture yang membuat pomade se-populer sekarang? Hargai proses, bukan hasil. Berhentilah menjadi generasi instan yang gak mau tahu sejarah. Dangkal itu menjijikkan.
Cheers!
JRX Sumbernya
Tips memilih pomade berdasarkan jenis rambut  :
rambut lurus/tipis : make jenis pomade Light/Original (pomade bikin rambut terkesan lebat; so, jangan minder gan)
rambut ikal : make jenis pomade Medium Hold atau Heavy juga boleh
rambut semi keriting/ikal berantakan/keriting (bukan afro) : Make jenis pomade Heavy Hold/Firm Hold
Tips sebelum memilih pomade dan gaya rambut Rockabilly:
1. sebelumnya ente cari referensi gaya rambut yang ente pengen.
2. tentuin tempat cukur tsb udah biasa menangani gaya pompadour
3. beli pomadenya sesuaikan budget kantong masing2 gan. Ane saranin buat yang mau nyoba Gaya Rambut Pompadour beli Murray pomade tuh harganya ada yang jual di bawah 100rb, atau Produk lokal juga gak kalah bagus gan pokoknya ada harga ada kualitas (No Offense)
4. Shampoo biasa untuk menghilangkan Pomade Waterbased. Shampoo dengan conditioner untuk menghilangkan Pomade Petroleum/oil based (terutama yang heavy);efek berbeda tiap orang

1. Oilbased/petrol based (kaku): Murray's, Cock Grease x & xx, Dax, Royal Crown, Black & White
Kelebihan= tingkat keawetan maksimal, lebih gampang buat ditata ulang
Kekurangan = susah dicuci, baru hilang setelah 5xan keramas
2. Waterbased pomade (keras) Suavecito, cockgrease xxx, layrite, JS Sloane, uppercut deluxe dll)
Kelebihan= gampang dicuci 1X kramas ilang, tingkat hold lumayan buat sekelas waterbased (tergantung juga merk dan tingkatannya)
Kekurangan = harga cenderung mahal, kerasnya kayak gel, kalo pake motor dan keringat daya holdnya berkurang
3. Mixed based pomade.: (schmiere, luster dll)
Kelebihan : Lebih menahan rambut
Kekurangan : efek shiny-nya kurang jika dibandingkan dengan jenis lainnya

*Kaku ; memberikan efek yg bisa menahan tekstur rambut yg sudah kita atur dalam durasi waktu yg lama tanpa memberikan efek keras di rambut , kebanyakan jenis pomade petroleum/oil based heavy hold ( contoh : pomade murray's "superior" , american pomade "ultimate sin" , schmiere "knupplehart")
*keras : meberikan efek kaku + ada efek kerasnya di rambut , kebanyakan jenis pomade ini yg waterbased ( contoh ; g*tsby rubber warna pink, layrite "deluxe pomade", layrite "superhold", lone star pomade "super" )

Minggu, 17 Agustus 2014

Sejarah Musik Ska

Sejarah Musik Ska

 asal usul aliran SKA

SEJARAH MUSIK SKA
Untuk mempelajari kita harus memahami tentang sebuah makna dalam perjalanan waktu.Begitu halnya dengan sejarah musik ska.
Adalah Perang Dunia II yang mengubah segalanya. Kekuasaan Inggris terhadap negara-negarajajahannya runtuh sebelum masa PD II & terpecah belah pada saat pertengahan masa peperangan.Inggris memeberikan kemerdekaan kepada negara-negara jajahannya setelah mendapat tekanandari pemerintahan kolonial. Pada tahun 1962 Jamaika membentuk pemerintahan sendirimeskipun masih tetap sebagai negara persemakmuran. Budaya Jamaika & musiknya mulaiterefleksi dalam optimisme baru & aspirasi rakyat yang liberal.
Sejak tahun 40'an Jamaika telah mengadopsi & mengadaptasi berbagai bentuk musik dari Amerika.Pada saat PD II berakhir, begitu banyak band-band di Jamaika yang memainkan musik-musik dansa.Grup seperti Eric Dean Orchestra dengan trombonisnya Don Drummond & master gitarisnyaErnest Ranglin terpengaruh oleh musisi-musisi jazz Amerika seperti Count Bassie, ErskineHawkins, Duke Ellington, Glenn Miller & Woody Herman. Ditahun 50'an ketenaran band-bandjazz di Amerika digantikan oleh grup-grup yang kecil & cenderung lebih memainkanirama bop/rhythm & blues sound. Musisi Jamaika yang sering berkunjung ke Amerikaterpengaruh & membawa pola permainan musik tersebut ke daerah asalnya. Band-band lokaldi Jamaika seperti Count Smith The Blues Blaster, Sir Nick The Champ & Tom The GreatSebastian mulai memainkan gaya baru tersebut.Ditahun 1954, pertunjukan terbesar pertama kali diadakan di kota Kingston tepatnyadi Ward Theatre. Band-band tradisional yang memainkan irama mento-folk-calypso ikut ambilbagian & sering sekali band-band tersebut mengisi acara di hotel-hotel yang ada di Jamaika& seputar pulau tersebut. Pada akhir tahun 50'an pengaruh-pengaruh jazz, R&B, & mento(sejenis musik calypso) melebur menjadi satu bentuk baru yang dinamakan 'shuffled'.Irama shuffled memperoleh popularitas berkat kerja keras musisi-musisi seperti NevilleEsson, Owen Grey, The Overtakers & The Matador Allstars. Banyak studio & perusahaan rekamanyang mengalami perkembangan & terus berusaha untuk mencari talenta-talenta baru.The Jamaican Broadcasting Corporation pun ikut membangkitkan semangat kepada musisi-musisimuda melalui siaran acara-acara di radio.
Dua orang yang amat berpengaruh dalam perkembangan musik di Jamaika pada tahun 50'an adalahDuke Reid & Clement Seymour Dodd. Bersama istrinya, Duke Reid memiliki toko 'Treasure IslandLiquor' yang berlokasi di jalan Bond (Bond street). Soundsystem Reid dikenal dengan nama'The Trojan', diambil dari tulisan yang tertera pada truknya. Truk yang biasa digunakansebagai angkutan barang untuk tokonya. Dodd menamakan soundsystem miliknya 'Sir CoxsoneDownbeat' yang diambil dari nama pemain kriket asal Yorkshire, Coxsone. Sepanjang akhirdekade, kedua orang tersebut memimpin persaingan dalam bisnis musik.Walaupun Coxsone lebih dekat dengan 'Ghetto'(perkampungan yang didiami kaum atau kelompoktertentu) Adalah Reid yang dianugerahi sebagai 'King of sound & blues' di Success Club(acara penganugerahan) di tahun 1956, 1957, 1958.
Tahun 1962, saat di mana Jamaika sedang gandrung meniru musik-musik Amerika, Cecil BustamenteCampbell yang kemudian dikenal dengan nama 'Prince Buster', tahu bahwa sesuatu yang baruamat dibutuhkan pada saat itu. Ia memiliki seorang gitaris yang bernama Jah Jerry yangkemudian bereksperimen di musik dengan menitikberatkan 'ketukan 'afterbeat' ketimbang'downbeat'. Hingga pada saat ini ketukan afterbeat menjadi esensi dari singkop (penukaranirama) khas Jamaika. Ska pun lahir. Soundsystem/studio rekaman pun mulai merekam hasi kerjamereka. Dengan tidak memberikan label pada vinyl (piringan hitam) dengan tujuan agarmemperolehkeuntungan diantara para pesaingnya. Sehingga yang lain tidak dapat melihatapa yang dimainkan & 'mencuri' untuk sondsystem mereka sendiri.
Perang antar soundsystem pun memuncak hingga pada saat para donatur terancam oleh segerombolorang-orang yang menyebabkan permasalahan. Orang-orang ini dinamakan 'Dance Hall Crashers'.Meskipun fasilitas Mono Recording yang masih primitif, adalah keteguhan hati dari antusiasnyaakan musik ska yang memungkinkan untuk menjadi musik komersil dari Jamaika yang pertama kali.Dan kenyataannya ska dikenal sebagai musik dansa rakyat Jamaika.
Sepanjang tahun 60'an wilayah ghetto di Jamaika dipenuhi oleh pemuda-pemuda yang mencaripekerjaan. Pada waktu itu amat susah di dapat. Pada awalnya pemuda-pemuda ini tidak tertarikdengan optimisme musik ska. Pemuda-pemuda tersebut menciptakan identitas kelompok sebagai'Rude Boy' (sebuah trend dikalangan pemuda yang pernah terjadi pada periode awal tahun 40'an)Menjadi 'Rude' artinya menjadi seseorang dimana masyarakat menganggapnya tidak berguna.Gaya dansa ska para Rude Boy memiliki ciri khas tersendiri, lebih pelan, dengan tingkahseakan-akan meninju seseorang. Rude Boy memiliki koneksitas dengan 'Scofflaws'(orang-orangyang selalu menentang hukum) & dunia kriminal lainnya. Hal ini terefleksikan dalam lirik-liriklagu ska. (catatan: gaya penampilan berpakaian Rude Boy yaitu dengan celana panjang yangmengatung hanya semata kaki). Musik ska sekali lagi mengalami perubahan untuk merefleksikan'Mood of the rude' dengan menambahkan tensi pada permainan bass yang disesuaikan dengangaya sebelumnya yaitu 'free-walking bass style'.
Banyak yang berbondong-bondong mengadu nasib di kota Kingston untuk memperoleh ketenarandalam industri musik yang kemudian beralih menjadi penjual ganja ketika gagal & modalmakin menipis. Banyak pula yang berkecimpung dalam dunia kriminal (tergambar dalam film'The Harder They Come' yang diperankan oleh Jimmy Cliff ...film ini dipercaya mengisahkantentang perjalanan hidup Jimmy Cliff)
Dua partai politik yang ada di Jamaika membentuk banser bersenjata. Opini publik punmengarah pada penentangan terhadap kelompok Rude Boy & penggunaan senjata api. Peraturanpemilikan senjata api pun ditilik kembali setelah melalui periode dimana kepemilikansenjata diperbolehkan asal tidak menimbulkan keresahan di masyarakat. Siapa pun yangmemiliki senjata api yang ilegal, diancam hukuman penjara seumur hidup
Artis & produser mendukung bahkan 'memaafkan' atas prilaku kelompok Rude Boy melaluimusik ska. Dukungan untuk tidak menggunakan senjata api terefleksi dalam lagu-lagu seperti"Lawless street" dari kelompok Soul Brothers, "Gunmen coming to town" The Heptones.Duke Reid memproduseri salah satu grup ska The Rude Boy (shuffling down Bond street)C.S. Dodd pun ikut memproduseri grup muda yang memiliki visi musik mereka sebagai'rudies' yaitu kelompok The Wailers ( Bob Marley, Peter Tosh, Bunny Wailer).Prince Buster menemukan seseorang yang memiliki mitos karakter sebagai Rude Boy yaituJudge Dread. Lagu "007 Shanty Town" yang dinyanyikan oleh Desmond Dekker adalah sebuahkarya cemerlang dalam mendokumentasikan perilaku Rude Boy kedalam sebuah lagu (berhasilmemasuki urutan tangga lagu ke 14 di UK Charts)
Tema rude boy masih mendominasi sepanjang periode ska, dan popularitasnya memuncak sepanjangmusim panas tahun 1964. Beat ska menjadi lebih lambat & Rocksteady pun lahir. Gelombangska pertama berakhir pada tahun 1968 (Rocksteady adalah bagian cerita lain: Rocksteadykemudian melahirkan musik Reggae. Popularitas musik Reggae di Inggris di sebarkan olehSkinhead; kelompok Rastafarian mengadopsi musik Reggae & lirik-lirik lagunya cenderungbertemakan ajaran Rastafari & pandangan Relijiusnya, Reggae pun berkembang menjadi 'Dub','Dancehall', & seterusnya ...& seterusnya ...)
Memasuki gelombang kedua ...sebelumnya marilah kita lihat beberapa sejarah ska lainnya:ditahun 1962, saat di mana Inggris menjanjikan jaminan secara tak terbatas kepada paraimigran yang berasal dari negara-negara persemakmurannya, kerusuhan ras pun terjadi.Disaat itu musik ska & Reggae sedang populer. Dibawa dari Jamaika oleh banyak musisi &produser yang ikut berimigrasi, termasuk 'The Trojan' & seorang kelahiran Kuba, LaurelAitken. Pada tahun 70'an, imej Rude Boy diperbaharui & ter-ekspresi dalam penggabungan2 jenis musik yang masih tergolong baru di Inggris yaitu Reggae & Punk oleh bandThe Clash (Rudie can't fail). Antara pertengahan hingga akhir tahun 70'an, band sepertiThe Coventry Automatics memilih untuk memainkan ska ketimbang Reggae karena menurutJerry Dammers (pendiri band tersebut), memainkan musik ska lebih mudah & gampang.The Coventry Automatics merubah namanya menjadi The Specials AKA The Automatics,kemudian berubah lagi menjadi The Specials.
Selanjutnya pada tahun 1979 Jerry Dammers mendirikan 2Tone Records. Keinginan Dammerslayaknya seperti Prince Buster di awal tahun 60'an yaitu menciptakan sesuatu yang baru.Hitam & putih menjadi simbol. Lahirlah yang dinamakan dengan 2Tone ska. Logo 2Tone yaitugambar kartun pria berpakaian jas hitam dengan kemeja putih, dasi hitam, topi 'pork pie',kaca mata hitam, kaus kaki putih & sepatu 'loafers' hitam menjadi logo resmi yangkarakternya di beri nama 'Walt Jabsco' (diambil dari nama Walt Disney, pendiri film kartun& Jabsco berarti ganja dalam bahasa slang latin). Diciptakan oleh Dammers sendiriberdasarkan pose Peter Tosh pada sebuah photo awal kelompok The Wailers yang dapatdi lihat pada cover album 'The Wailing Wailer Studio One Realease'.
Pada saat kerusuhan ras sedang terjadi, & organisasi rasis 'National Front' sedang tumbuhpesat, pakaian hitam putih & band yang anggota nya terdiri dari multi ras, mengetengahkanlagu-lagu yang bertemakan 'unity' disaat negara tersebut sedang terpecah belah oleh isurasial. Sama halnya dengan musik ska di Jamaika, situasi yang terjadi pada saat ituterefleksi kedalam lirik lagu, seperti "Racist Friend" The Specials AKA. Band-band sepertiMadness, The Beat, The Selecter, The Bodysnatchers & The Specials membuat ska menjadisesuatu yang segar dengan mengolah nomor-nomor ska klasik dari Prince Buster (Roughrider,Madness, Too hot, dll.) & artis-artis gelombang pertamanya.Band lain yang tidak termasuk2Tone tetapi berasosiasi dengan gerakan 2Tone adalah Bad Manners. Ada juga persilangandengan artis gelombang pertama dengan band 2Tone (Rico Rodriguez adalah pemain tromboneyang menjadi additional player pada kelompok The Specials, anak murid dari pemain tromboneternama Don Drummond & sering dipakai sebagai musisi studio do Jamaika)
Pada akhirnya Chrysalis Records membeli 2Tone dari Dammers dengan keputusan menandatanganiperjanjian kontrak dengan band-band 2Tone lainnya. Termasuk antara lain: The Specials,The Selecter, Madness, Rico Rodriguez, The Swinging Cats, The Friday Club, The Bodysnatchers,The Hisons, JB Allstars, Specials AKA, The Apollonairs, The Beat (di Amerika di kenaldengan nama 'The English Beat' karena sudah ada band yang memakai nama The Beat) & sebuahsingle dari Elvis Costello. (catatan: single Elvis Costello tersebut berjudul "I can'tstand up for falling down" menjadi permasalahan & tidak pernah di jual. Copy lagu tersebutdiberikan secara gratis kepada penggemar Costello pada saat pertunjukannya. Costellomemproduseri debut album The Specials & menjadi guest singer sekaligus produser untuksingle The specials AKA yang berjudul Nelson Mandela 12".
Tahun 1985 2Tone label bubar. Dammers mengalami kebangkrutan terhadap perusahaan Chrysalis.Band-band 2Tone mengalami masa popularitasnya dari tahun1978-1985 walau bagaimanapun bukanhanya 2Tone yang memainkan musik ska. Diantara band-band lainnya adalah The Tigers,Ska City Rockers, The Akrylykz (dengan Roland Gift pada tenor sax, yang kemudian bergabungbersama mantan anggota The English Beat Cox, & Steele yang belakangan menjadi penyanyidi Fine Young Cannibals), The Employees, The Piranhas, dan masih banyak lagi ...
Hal tersebut menutup gelombang kedua musik ska ...pada gelombang ketiga: dengan berakhirnya2Tone & gelombang kedua, musik ska menjadi sempit namun tidak menjadi musik yang usang.Adalah The Toasters (pernah merilis single dibawah nama 'Not Bob Marley'), Bim Skala Bim,The Untouchables & Fishbone yang menjadikan tradisi dalam mencampur beat ska dengan unsurunsur musik lainnya seperti pop, rock dan beat-beat lainnya.
Keberadaan gelombang ketiga musik ska terdiri dari berbagai bentuk dengan mengkombinasikanhampir setiap jenis musik yang kira-kira dapat dikawinkan dengan irama ska. Band-band sepertiJump With Joey, Hepcat, Yebo, NY Ska Jazz Ensemble & Stubborn Allstars tetap bermain padaakar ska Jamaika. Operation Ivy, Voodoo Glow Skulls, Mighty Mighty Bosstones, dll. menggunakanenergi punk untuk menciptakan ska-core. Regatta 69, Fillibuster, Urban Blight, dll. tetapbertahan pada corak Reggae/Rocksteady beat. Punch The Clown, Undercover S.K.A., dll. mencirikanpengaruh dari gaya 2Tone. Yang menarik adalah band asal Florida, Pork Pie Tribes menggabungkanbeat ska dengan musik tradisional Irlandia. Hal lain yang lebih menarik adalah grup bandThe Brownies yang mencampurkan ska dengan apa saja !!
Imej Rude Boy/Rude Girl hadir kembali pada gelombang ketiga, namun kali ini tidak sebagaipemberontak. Tetapi sebagai suporter yang fanatik dengan musik ska. Digelombang ketiga inijuga terdapat hal-hal yang tidak pernah ada pada awal gelombang pertama (beberapa diantaranyaada yang tidak pernah di mengerti) seperti 'Straight Edge' dengan logo 'X' ditangan, boneheads,OI/SKA, Skinhead Against Racial Prejudiced (SHARP's) juga konsep-konsep 'sell outs'.Ada beberapa aspek diantaranya yang belum berubah: ska masih menjadi musik kalangan remaja,setiap pertunjukan ska dapat disaksikan oleh segala umur & tidak terlalu mahal untukmengakomodasikannya. Disamping itu juga ska masih membentuk beat yang unik & harmonis walaupundigabungkan dengan unsur-unsur musik lainnya. & orang-orang pun masih banyak yang menikmatinya.

  

Rockabilly

ROCKABILLY

 Rockabilly adalah salah satu gaya paling awal dan paling berpengaruh dalam musik rock n' roll yang muncul pada tahun 1950-an. Elvis Presley adalah bintang rockabilly yang paling terkenal. Walaupun hanya berlangsung singkat selama tahun 1950-an, gaya bermusik rockabilly berpengaruh besar terhadap musik rock dan budaya populer. Pada akhir tahun 1970-an dan awal 1980-an, rockabilly bangkit kembali dan bertahan sebagai sub-budaya hingga sekarang.

ASAL USUL :

Elvis Presley dalam film "Jailhouse Rock" (1957)

Hubungan erat antara musik blues dan musik country bisa ditelusur sejak dari rekaman lagu-lagu country tahun 1920-an. Julukan untuk bintang musik country Jimmie Rodgers adalah blue yodeler atau penyuara yodel bergaya blues. Lagu-lagu hit dari Jimmie Rodgers banyak yang berirama blues, walaupun aransemen dan warna musiknya berbeda dari penyanyi blues kontemporer seperti Blind Lemon Jefferson dan Bessie Smith.[1]

Di sepanjang dekade 1930-an dan 1940-an lahir dua warna musik baru, western swing dan hillbilly boogie. Grup musik Bob Wills and his Texas Playboys merupakan bintang laris dari genre musik western swing yang memadukan cara bernyanyi musik country, teknik steel guitar, dan grup big band berirama jazz. Setelah Amerika Serikat dilanda demam boogie-woogie pada tahun 1940-an, penyanyi country seperti Moon Mullican, Delmore Brothers, Tennessee Ernie Ford, dan Maddox Brothers and Rose mulai merekam lagu-lagu dalam warna musik baru yang dikenal sebagai hillbilly boogie. Mereka memadukan gaya bernyanyi dan lirik musik country yang sederhana dengan ritme bass berirama boogie.[2]

Bill Monroe adalah perintis irama musik bluegrass yang merupakan gaya baru musik country yang terdengar sangat konservatif. Lagu-lagu Bill Monroe banyak yang berirama blues, dan sebagian lagi berirama folk balada atau lagu irama musik parlor. Earl Scruggs adalah pemain banjo grup musik pimpinan Bill Monroe yang memperkenalkan petikan banjo yang cepat, sehingga musik yang dihasilkan menjadi bersemangat dan penuh energi.[3] Tempo yang cepat juga merupakan ciri khas rockabilly ditambah pameran keterampilan memainkan alat musik.

Di awal tahun 1950-an, Hank Williams dan Lefty Frizzell yang bergaya musik honky tonk merajai lagu-lagu yang diputar di jukebox. Tema lagu-lagunya kebanyakan tentang pesta, putus cinta, dan ketidakadilan dalam hidup. Musik seperti ini cocok untuk kalangan pekerja yang senang berkumpul di bar untuk melewatkan malam minggu dengan minum-minum, mencari pacar atau teman berkelahi. Suasana meriah seperti ini ternyata lebih pas lagi kalau mendengar musik berirama rockabilly yang memiliki ritme lebih cepat dan lirik berisi luapan emosi secara terang-terangan. Era Hank Williams tidak berlangsung lama karena sang bintang tewas akibat kecelakaan lalu lintas di malam tahun baru 1953. Kecelakaan ini terjadi beberapa bulan sebelum Elvis Presley memulai rekaman di studio Sun.[4]

Elvis Presley tampil memadukan citra generasi pemberontak ditambah gaya liar dalam bermusik Hank Williams dengan karisma remaja James Dean. Wajah tampan, pertunjukan seksi penuh skandal, dan musik yang inovatif menjadikan Elvis sebagai idola baru di kalangan remaja. Musik rockabilly disukai remaja karena lekat dengan citra pemberontak, seksualitas, dan kebebasan dari belenggu formalitas yang diciptakan orang tua dan tokoh masyarakat. Elvis Presley dan genre rockabilly merupakan perintis gaya rock n' roll yang secara khusus dimainkan orang berkulit putih, dan sekaligus menyalakan revolusi budaya yang dampaknya masih terasa hingga sekarang.[5][1]

Pada 12 April 1954, Bill Haley masuk studio di New York untuk merekam "(We're Gonna) Rock Around the Clock" dalam versi yang lebih berisik dari versi irama country yang pernah dicoba sebelumnya.[6] Bill Haley sebenarnya sudah merekam lagu-lagu berirama rockabilly tiga bulan lebih awal dari Elvis, tapi kalah terkenal. Sehubungan hal ini, penulis dari lembaga Rockabilly Hall of Fame, Alex Fraser-Harrison mengatakan bahwa Elvis didukung staf yang lebih baik dalam soal hubungan masyarakat.[7] Sambutan terhadap lagu "Rock Around the Clock" mulanya cuma biasa-biasa saja, tapi segera menduduki puncak tangga lagu di seluruh dunia setelah dijadikan lagu tema film Blackboard Jungle.[6]


KELAHIRAN ROCKABILLY :

Sam Phillips adalah seorang pemilik label rekaman independen bernama Sun Records di Memphis, Tennessee. Selama beberapa tahun, pengalaman Sam Phillips terbatas pada merekam dan mengedarkan musik yang dibuat pemusik blues dan country lokal. Selain itu, studio rekaman miliknya disewakan kepada orang yang kebetulan lewat dan kebetulan ingin membuat rekaman musik sebagai kenang-kenangan. Salah satu orang lewat dan ingin merekam suaranya adalah Elvis Presley. Sam Phillips pernah berkata, "Kalau saja aku dapat menemukan penyanyi berkulit putih dengan suara dan kepekaan orang berkulit hitam, aku bisa untung satu juta dolar."[8] Dalam diri Elvis, Sam Phillips menemukan segalanya yang ia cari.

Elvis dipasangkan dengan musisi band lokal berirama country, gitaris Scotty Moore dan pemain bas Bill Black. Trio ini berlatih memainkan lusinan lagu, mulai dari musik country tulen, lagu-lagu hit Dean Martin, hingga lagu musik gospel. Pada 5 Juli 1954, mereka merasa jenuh karena terus menerus rekaman di studio Sun dan memutuskan untuk mengambil waktu istirahat. Elvis menghibur diri dengan memainkan lagu lama berirama blues yang segera diikuti Scotty dan Bill. Sam terkesan mendengar blues yang mereka mainkan dan meminta agar lagu diulang dari awal. Lagu bersejarah tersebut adalah "That’s All Right" yang direkam dan diedarkan sebagai singel pertama Elvis pada 19 Juli 1954.

Warna musik "That's All Right" betul-betul baru, walaupun Elvis hanya menggabungkan unsur-unsur yang sudah dikenal sebelumnya. Pemusik Carl Perkins menyebut rockabilly sebagai "irama blues dengan beat country." Lagu "That's All Right" memang lagu blues yang dimainkan dengan tempo bluegrass yang cepat. Permainan bas Bill Black yang lincah dan gitar lead yang penuh perasaan dari Scotty Moore menjadi ciri khas lagu ini. Ditambah jangkauan vokal Elvis yang luas, lagu ini sangat digemari remaja waktu itu yang sedang mengidam-idamkan kebebasan. Selanjutnya, Elvis kembali masuk rekaman, kali ini dengan lagu berirama bluegrass, "Blue Moon of Kentucky" yang dibawakannya dengan gaya yang sama.[1]

Lagu "Blue Moon of Kentucky" langsung disukai pendengar setelah diputar stasiun-stasiun radio di kawasan Memphis. Setelah masuk tangga lagu lokal, lagu ini mulai diputar di berbagai stasiun radio di daerah Selatan. Pendengar ternyata tidak bisa mengenali warna kulit penyanyi lagu "Blue Moon of Kentucky" hanya dari mendengar suaranya saja. Penggemar terbesar lagu ini ternyata datang dari pendengar stasiun radio berirama country. Pada waktu itu, orang masih belum tahu bagaimana harus menyebut nama jenis musik ini. Elvis menyebut musiknya sebagai The Hilbilly Cat dan King of Western Bop. Nama "rockabilly" diperkenalkan kemudian dan ternyata terus melekat hingga sekarang. Hingga pada tahun berikutnya, Elvis masih merekam 4 buah singel lagi untuk studio Sun. Semuanya direkam Elvis dengan resep yang sama, campuran blues dan country. Lagu-lagu Elvis menjadi standar gaya rockabilly dengan ciri khas berupa "tempo tinggi" dengan betotan bas, petikan gitar penuh perasaan, permainan gema, dan sering meneriakkan "Go man go". Ciri khas lain adalah vokal yang sangat emosional dan energetik, seperti orang tersedak atau gagap bernyanyi, atau suara yang terjun dari falseto ke bass dan sebaliknya.[9] [10]

PEMUSIK ROCKABILLY TERKENAL :

Setelah Elvis Presley menjadi sangat terkenal, perusahaan rekaman Sun menjual kontrak dengan Elvis kepada RCA Victor seharga AS$40 ribu. Uang tersebut dipakai Sam Phillips untuk melakukan perluasan dan renovasi studio rekaman. Dari studio Sun kemudian lahir bintang-bintang seperti:
Penyanyi dari label rekaman Sun yang berhasil meraih penjualan di atas satu juta kopi dengan lagu "Blue Suede Shoes". Karier Carl dan band pengiringnya hancur bersama kecelakaan lalu lintas ketika sedang menuju New York untuk tampil di televisi. Sewaktu Carl dan rekan sedang dirawat berbulan-bulan di rumah sakit, "Blue Suede Shoes" melejit di tangga lagu dan turun lagi secara pelan-pelan. Carl Perkins berhasil sembuh, namun tidak lagi pernah berhasil menciptakan lagu hit.
 
 
Jerry perlu menjual semua telur-telur dari peternakan ayam milik ayahnya di Ferriday, Louisiana supaya bisa ikut audisi di studio Sun. Warna permainan piano Jerry Lee Lewis sangat unik dan aksi panggungnya sangat keterlaluan. Setelah menjual rekaman sebanyak 4 juta kopi, Jerry diasingkan para penggemar karena menikahi keponakannya sendiri yang berusia 13 tahun.
 
 
 
 
 

Penyanyi ini memulai karier sebagai penyanyi rockabilly di studio Sun, walaupun nantinya lebih dikenal dengan lagu-lagu ballad produksi Monument Records pada awal tahun 1960-an.
 
 
 
 

  • Johnny Cash Pesaing Elvis sang raja rock n' roll, Johnny Cash sering disebut "pangeran rockabilly". Musik Johnny Cash terkenal sederhana dan mudah dimengerti banyak orang. Salah satu lagunya yang menjadi klasik adalah "Folsom Prison Blues".Selain bintang rockabilly asal studio Sun masih banyak lagi penyanyi rockabilly lain yang berhasil menciptakan lagu hit, dan menjadi panutan pemusik rock generasi berikutnya. Beberapa di antaranya tewas di usia muda.

  • Buddy Holly asal Lubbock, Texas
    Buddy Holly adalah penulis lagu sekaligus gitaris berbakat, dan vokalis yang unik. Sebagian besar lagu-lagunya yang menjadi hit adalah hasil ciptaan sendiri, misalnya "That'll Be the Day" dan "Peggy Sue". Buddy Holly tewas dalam kecelakaan pesawat tahun 1959, tapi rekamannya terus populer (terutama di Inggris), dan menjadi inspirasi bagi pemusik lain.[11]

     

Ketika Elvis sudah mulai populer, Johnny Burnette dan rekan-rekan sebaya berhasil masuk dalam acara televisi pencari bakat, "Original Amateur Hour" yang dipandu Ted Mack. Rekaman Johnny Burnette yang berirama rockabilly ternyata tidak ada yang sukses. Burnette justru sukses dengan lagu-lagu pop seperti "You're Sixteen" dengan target remaja belasan tahun. Burnette tewas tenggelam sewaktu kapal kecilnya ditabrak kapal lain pada tahun 1964.[12]
 

  • Gene Vincent
    Kostum kulit berwarna serba hitam, lagu-lagu bertema seks, dan hal-hal berbau bahaya menjadikan Gene Vincent sebagai moyang penampilan para rocker. Anggota band pengiringnya, the Blue Caps juga terdiri dari pemusik berbakat. Setelah mencatat penjualan di atas 1 juta kopi di AS dengan "Be-Bop-A-Lula" dan "Woman Love", kepopulerannya memudar. Di Eropa, Vincent terus populer hingga meninggal akibat sakit lambung pada tahun 1971.[13]

Seperti halnya Chuck Berry, lagu-lagu Eddie Cochran mengangkat pengalaman masa remaja secara jenaka. Eddie adalah gitaris sekaligus penulis lagu berbakat dengan lagu-lagu hit seperti "Summertime Blues", "C’mon Everybody", "Sittin’in the Balcony", dan "Something Else".[13] Pada tahun 1960, Eddie mencatat sukses dalam tur bersama Gene Vincent di Inggris, tapi mengalami kecelakaan dan tewas sewaktu menuju bandar udara hendak pulang ke Amerika.[13]
 
 
 

Lusinan lagu Rick Nelson menjadi hit pada akhir tahun 1950-an dan awal tahun 1960-an. Lagu "Hello Mary Lou", "Lonesome Town", "Travelin' Man", dan "Poor Little Fool" dikerjakan Rick Nelson bersama pemusik aliran rockabilly ternama seperti Johnny Burnette dan James Burton. Setelah tahun 1964, Rick Nelson hanya berhasil mencetak dua lagu hit, namun terus berusaha memenangkan hati penggemar di dua dekade selanjutnya. Rick Nelson tewas dalam kecelakaan pesawat pada tahun 1985.[14]

 Aliran rockabilly tidak selalu didominasi pria. Wanita penyanyi rockabilly seperti Wanda Jackson, Janis Martin, Jo Ann Campbell, dan Alys Lesley sempat mencatat hit kecil-kecilan dan melakukan tur. Walaupun demikian, lagu-lagu mereka tidaklah sepopuler penyanyi rockabilly pria. Pengaruh wanita penyanyi rockabilly di masa itu nantinya baru terasa berpuluh-puluh tahun kemudian ketika Becky Hobbs, Rosie Flores, dan Kim Lenz membangkitkan kembali rockabilly.[15]

Di Amerika Serikat, musik rockabilly mencapai puncak kepopuleran sepanjang tahun 1956 dan 1957, tapi praktis tidak disiarkan lagi di radio setelah tahun 1960. Musik rockabilly bertahan agak lebih lama di Inggris hingga di pertengahan tahun 1960-an.