ROCKABILLY
Rockabilly adalah salah satu gaya paling awal dan paling berpengaruh dalam musik rock n' roll yang muncul pada tahun 1950-an. Elvis Presley
adalah bintang rockabilly yang paling terkenal. Walaupun hanya
berlangsung singkat selama tahun 1950-an, gaya bermusik rockabilly
berpengaruh besar terhadap musik rock
dan budaya populer. Pada akhir tahun 1970-an dan awal 1980-an,
rockabilly bangkit kembali dan bertahan sebagai sub-budaya hingga
sekarang.
ASAL USUL :
Elvis Presley dalam film "Jailhouse Rock" (1957)
Hubungan erat antara musik blues dan musik country bisa ditelusur sejak dari rekaman lagu-lagu country tahun 1920-an. Julukan untuk bintang musik country Jimmie Rodgers adalah blue yodeler atau penyuara yodel
bergaya blues. Lagu-lagu hit dari Jimmie Rodgers banyak yang berirama
blues, walaupun aransemen dan warna musiknya berbeda dari penyanyi blues
kontemporer seperti Blind Lemon Jefferson dan Bessie Smith.[1]
Di sepanjang dekade 1930-an dan 1940-an lahir dua warna musik baru, western swing dan hillbilly boogie. Grup musik Bob Wills
and his Texas Playboys merupakan bintang laris dari genre musik western
swing yang memadukan cara bernyanyi musik country, teknik steel guitar, dan grup big band berirama jazz. Setelah Amerika Serikat dilanda demam boogie-woogie pada tahun 1940-an, penyanyi country seperti Moon Mullican, Delmore Brothers, Tennessee Ernie Ford, dan Maddox Brothers and Rose mulai merekam lagu-lagu dalam warna musik baru yang dikenal sebagai hillbilly boogie. Mereka memadukan gaya bernyanyi dan lirik musik country yang sederhana dengan ritme bass berirama boogie.[2]
Bill Monroe adalah perintis irama musik bluegrass
yang merupakan gaya baru musik country yang terdengar sangat
konservatif. Lagu-lagu Bill Monroe banyak yang berirama blues, dan
sebagian lagi berirama folk balada atau lagu irama musik parlor. Earl Scruggs adalah pemain banjo
grup musik pimpinan Bill Monroe yang memperkenalkan petikan banjo yang
cepat, sehingga musik yang dihasilkan menjadi bersemangat dan penuh
energi.[3] Tempo yang cepat juga merupakan ciri khas rockabilly ditambah pameran keterampilan memainkan alat musik.
Di awal tahun 1950-an, Hank Williams dan Lefty Frizzell yang bergaya musik honky tonk merajai lagu-lagu yang diputar di jukebox.
Tema lagu-lagunya kebanyakan tentang pesta, putus cinta, dan
ketidakadilan dalam hidup. Musik seperti ini cocok untuk kalangan
pekerja yang senang berkumpul di bar untuk melewatkan malam minggu
dengan minum-minum, mencari pacar atau teman berkelahi. Suasana meriah
seperti ini ternyata lebih pas lagi kalau mendengar musik berirama
rockabilly yang memiliki ritme lebih cepat dan lirik berisi luapan emosi
secara terang-terangan. Era Hank Williams tidak berlangsung lama karena
sang bintang tewas akibat kecelakaan lalu lintas di malam tahun baru
1953. Kecelakaan ini terjadi beberapa bulan sebelum Elvis Presley
memulai rekaman di studio Sun.[4]
Elvis Presley tampil memadukan citra generasi pemberontak ditambah gaya liar dalam bermusik Hank Williams dengan karisma remaja James Dean.
Wajah tampan, pertunjukan seksi penuh skandal, dan musik yang inovatif
menjadikan Elvis sebagai idola baru di kalangan remaja. Musik rockabilly
disukai remaja karena lekat dengan citra pemberontak, seksualitas, dan
kebebasan dari belenggu formalitas yang diciptakan orang tua dan tokoh
masyarakat. Elvis Presley dan genre rockabilly merupakan perintis gaya
rock n' roll yang secara khusus dimainkan orang berkulit putih, dan
sekaligus menyalakan revolusi budaya yang dampaknya masih terasa hingga
sekarang.[5][1]
Pada 12 April 1954, Bill Haley
masuk studio di New York untuk merekam "(We're Gonna) Rock Around the
Clock" dalam versi yang lebih berisik dari versi irama country yang
pernah dicoba sebelumnya.[6]
Bill Haley sebenarnya sudah merekam lagu-lagu berirama rockabilly tiga
bulan lebih awal dari Elvis, tapi kalah terkenal. Sehubungan hal ini,
penulis dari lembaga Rockabilly Hall of Fame, Alex Fraser-Harrison mengatakan bahwa Elvis didukung staf yang lebih baik dalam soal hubungan masyarakat.[7]
Sambutan terhadap lagu "Rock Around the Clock" mulanya cuma biasa-biasa
saja, tapi segera menduduki puncak tangga lagu di seluruh dunia setelah
dijadikan lagu tema film Blackboard Jungle.[6]
KELAHIRAN ROCKABILLY :
Sam Phillips adalah seorang pemilik label rekaman independen bernama Sun Records
di Memphis, Tennessee. Selama beberapa tahun, pengalaman Sam Phillips
terbatas pada merekam dan mengedarkan musik yang dibuat pemusik blues
dan country lokal. Selain itu, studio rekaman miliknya disewakan kepada
orang yang kebetulan lewat dan kebetulan ingin membuat rekaman musik
sebagai kenang-kenangan. Salah satu orang lewat dan ingin merekam
suaranya adalah Elvis Presley. Sam Phillips pernah berkata, "Kalau saja
aku dapat menemukan penyanyi berkulit putih dengan suara dan kepekaan
orang berkulit hitam, aku bisa untung satu juta dolar."[8] Dalam diri Elvis, Sam Phillips menemukan segalanya yang ia cari.
Elvis dipasangkan dengan musisi band lokal berirama country, gitaris Scotty Moore dan pemain bas Bill Black. Trio ini berlatih memainkan lusinan lagu, mulai dari musik country tulen, lagu-lagu hit Dean Martin, hingga lagu musik gospel. Pada 5 Juli 1954,
mereka merasa jenuh karena terus menerus rekaman di studio Sun dan
memutuskan untuk mengambil waktu istirahat. Elvis menghibur diri dengan
memainkan lagu lama berirama blues yang segera diikuti Scotty dan Bill.
Sam terkesan mendengar blues yang mereka mainkan dan meminta agar lagu
diulang dari awal. Lagu bersejarah tersebut adalah "That’s All Right" yang direkam dan diedarkan sebagai singel pertama Elvis pada 19 Juli 1954.
Warna musik "That's All Right" betul-betul baru, walaupun Elvis hanya
menggabungkan unsur-unsur yang sudah dikenal sebelumnya. Pemusik Carl Perkins menyebut rockabilly sebagai "irama blues dengan beat country." Lagu "That's All Right" memang lagu blues yang dimainkan dengan tempo bluegrass
yang cepat. Permainan bas Bill Black yang lincah dan gitar lead yang
penuh perasaan dari Scotty Moore menjadi ciri khas lagu ini. Ditambah
jangkauan vokal Elvis yang luas, lagu ini sangat digemari remaja waktu
itu yang sedang mengidam-idamkan kebebasan. Selanjutnya, Elvis kembali
masuk rekaman, kali ini dengan lagu berirama bluegrass, "Blue Moon of
Kentucky" yang dibawakannya dengan gaya yang sama.[1]
Lagu "Blue Moon of Kentucky" langsung disukai pendengar setelah
diputar stasiun-stasiun radio di kawasan Memphis. Setelah masuk tangga
lagu lokal, lagu ini mulai diputar di berbagai stasiun radio di daerah
Selatan. Pendengar ternyata tidak bisa mengenali warna kulit penyanyi
lagu "Blue Moon of Kentucky" hanya dari mendengar suaranya saja.
Penggemar terbesar lagu ini ternyata datang dari pendengar stasiun radio
berirama country. Pada waktu itu, orang masih belum tahu bagaimana
harus menyebut nama jenis musik ini. Elvis menyebut musiknya sebagai The Hilbilly Cat dan King of Western Bop.
Nama "rockabilly" diperkenalkan kemudian dan ternyata terus melekat
hingga sekarang. Hingga pada tahun berikutnya, Elvis masih merekam 4
buah singel lagi untuk studio Sun. Semuanya direkam Elvis dengan resep
yang sama, campuran blues dan country. Lagu-lagu Elvis menjadi standar
gaya rockabilly dengan ciri khas berupa "tempo tinggi" dengan betotan
bas, petikan gitar penuh perasaan, permainan gema, dan sering
meneriakkan "Go man go". Ciri khas lain adalah vokal yang sangat
emosional dan energetik, seperti orang tersedak atau gagap bernyanyi,
atau suara yang terjun dari falseto ke bass dan sebaliknya.[9] [10]
PEMUSIK ROCKABILLY TERKENAL :
Setelah Elvis Presley menjadi sangat terkenal, perusahaan rekaman Sun menjual kontrak dengan Elvis kepada
RCA Victor
seharga AS$40 ribu. Uang tersebut dipakai Sam Phillips untuk melakukan
perluasan dan renovasi studio rekaman. Dari studio Sun kemudian lahir
bintang-bintang seperti:
- Penyanyi dari label rekaman Sun yang berhasil meraih penjualan di atas satu juta kopi dengan lagu "Blue Suede Shoes".
Karier Carl dan band pengiringnya hancur bersama kecelakaan lalu lintas
ketika sedang menuju New York untuk tampil di televisi. Sewaktu Carl
dan rekan sedang dirawat berbulan-bulan di rumah sakit, "Blue Suede
Shoes" melejit di tangga lagu dan turun lagi secara pelan-pelan. Carl
Perkins berhasil sembuh, namun tidak lagi pernah berhasil menciptakan
lagu hit.
-
-
Jerry perlu menjual semua telur-telur dari peternakan ayam milik ayahnya di Ferriday, Louisiana
supaya bisa ikut audisi di studio Sun. Warna permainan piano Jerry Lee
Lewis sangat unik dan aksi panggungnya sangat keterlaluan. Setelah
menjual rekaman sebanyak 4 juta kopi, Jerry diasingkan para penggemar
karena menikahi keponakannya sendiri yang berusia 13 tahun.-
-
-
-
-
- Penyanyi ini memulai karier sebagai penyanyi rockabilly di studio
Sun, walaupun nantinya lebih dikenal dengan lagu-lagu ballad produksi Monument Records pada awal tahun 1960-an.
-
-
-
-
Johnny Cash
Pesaing Elvis sang raja rock n' roll, Johnny Cash sering disebut
"pangeran rockabilly". Musik Johnny Cash terkenal sederhana dan mudah
dimengerti banyak orang. Salah satu lagunya yang menjadi klasik adalah
"Folsom Prison Blues".Selain bintang rockabilly asal studio Sun masih banyak lagi penyanyi
rockabilly lain yang berhasil menciptakan lagu hit, dan menjadi panutan
pemusik rock generasi berikutnya. Beberapa di antaranya tewas di usia
muda.
Buddy Holly asal Lubbock, Texas
Buddy Holly adalah penulis lagu sekaligus gitaris berbakat, dan
vokalis yang unik. Sebagian besar lagu-lagunya yang menjadi hit adalah
hasil ciptaan sendiri, misalnya "That'll Be the Day" dan "Peggy Sue".
Buddy Holly tewas dalam kecelakaan pesawat tahun 1959, tapi rekamannya
terus populer (terutama di Inggris), dan menjadi inspirasi bagi pemusik
lain.[11]
- Ketika Elvis sudah mulai populer, Johnny Burnette dan rekan-rekan
sebaya berhasil masuk dalam acara televisi pencari bakat, "Original
Amateur Hour" yang dipandu Ted Mack.
Rekaman Johnny Burnette yang berirama rockabilly ternyata tidak ada
yang sukses. Burnette justru sukses dengan lagu-lagu pop seperti "You're Sixteen" dengan target remaja belasan tahun. Burnette tewas tenggelam sewaktu kapal kecilnya ditabrak kapal lain pada tahun 1964.[12]
-
Gene Vincent
Kostum kulit berwarna serba hitam, lagu-lagu bertema seks, dan
hal-hal berbau bahaya menjadikan Gene Vincent sebagai moyang penampilan
para rocker. Anggota band pengiringnya, the Blue Caps juga terdiri dari pemusik berbakat. Setelah mencatat penjualan di atas 1 juta kopi di AS dengan "Be-Bop-A-Lula"
dan "Woman Love", kepopulerannya memudar. Di Eropa, Vincent terus
populer hingga meninggal akibat sakit lambung pada tahun 1971.[13]
Seperti halnya Chuck Berry,
lagu-lagu Eddie Cochran mengangkat pengalaman masa remaja secara
jenaka. Eddie adalah gitaris sekaligus penulis lagu berbakat dengan
lagu-lagu hit seperti "Summertime Blues", "C’mon Everybody", "Sittin’in the Balcony", dan "Something Else".[13]
Pada tahun 1960, Eddie mencatat sukses dalam tur bersama Gene Vincent
di Inggris, tapi mengalami kecelakaan dan tewas sewaktu menuju bandar
udara hendak pulang ke Amerika.[13]-
-
-
Lusinan lagu Rick Nelson menjadi hit pada akhir tahun 1950-an dan awal tahun 1960-an. Lagu "Hello Mary Lou", "Lonesome Town", "Travelin' Man", dan "Poor Little Fool" dikerjakan Rick Nelson bersama pemusik aliran rockabilly ternama seperti Johnny Burnette dan James Burton.
Setelah tahun 1964, Rick Nelson hanya berhasil mencetak dua lagu hit,
namun terus berusaha memenangkan hati penggemar di dua dekade
selanjutnya. Rick Nelson tewas dalam kecelakaan pesawat pada tahun 1985.[14]
Aliran rockabilly tidak selalu didominasi pria. Wanita penyanyi rockabilly seperti Wanda Jackson, Janis Martin, Jo Ann Campbell, dan Alys Lesley
sempat mencatat hit kecil-kecilan dan melakukan tur. Walaupun demikian,
lagu-lagu mereka tidaklah sepopuler penyanyi rockabilly pria. Pengaruh
wanita penyanyi rockabilly di masa itu nantinya baru terasa
berpuluh-puluh tahun kemudian ketika Becky Hobbs, Rosie Flores, dan Kim Lenz membangkitkan kembali rockabilly.[15]
Di Amerika Serikat, musik rockabilly mencapai puncak kepopuleran
sepanjang tahun 1956 dan 1957, tapi praktis tidak disiarkan lagi di
radio setelah tahun 1960. Musik rockabilly bertahan agak lebih lama di
Inggris hingga di pertengahan tahun 1960-an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar